Sebelumnya ibu tidak pernah mengajarkan pada kami, tentang bagaimana menggadai cinta untuk cita atau sebaliknya. Sebenarnya ibu tak pernah salah, sebab ibu mana tahu jika kelak putranya akan menjumpai hal seperti itu. Bukannya ibu tak memahami cinta, tetapi karena ibu adalah seseorang yang amat paham dengan cinta, sehingga ia sulit menggambarkan cinta itu dengan ungkapan kata-kata yang terangkai rapi, seperti mereka yang kerap mengumbar cinta di tiang-tiang listrik dan rambu-rambu jalanan. Inilah yang kutangkap mengapa ibu selalu menanamkan cinta di dalam lubuk hati kami anak-anaknya, karena ibu tak punya standar dan kriteria untuk mencintai kami.